Workshop Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM)

SMK (PK) Muhammadiyah Salatiga Gelar Workshop Penguatan Soft Skill Melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM)

SMK (PK) Muhammadiyah Salatiga menyelenggarakan Workshop Pengembangan Karakter dan Penguatan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar Pancasilamelalui Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Kegiatan digelar selama dua hari, yaitu pada hari Jum’at sampai dengan Sabtu (3-4 September 2021). Workshop dilaksanakan secara daring dan luring.

Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) merupakan konsep sekolah masa depan yakni sekolah menyenangkan yang memberi ruang tumbuhnya keunikan potensi pada setiap anak. Hal ini sejalan program Kemendikbud, yaitu Program Guru Penggerak dan Program Merdeka Belajar.

Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini :

1.	Adanya peningkatan pengetahuan dan wawasan tentang soft skill;
2.	Adanya pemahaman tentang GSM;
3.	Adanya perubahan mindset;
4.	Bertambahnya wawasan mengenai personalisasi learning;
5.	Bertambahnya wawasan Perubahan Manajemen dan Budaya Sekolah;
6.	Bertambahnya wawasan Project Based & Design Thinking;
7.	Bertambahnya wawasan Inspirasi Best Practise;
8.	Bertambahnya wawasan A Whole School Approach; dan
9.	Bertambahnya wawasan Gemba Kaizen.
10.	Bertambahnya wawasan praktik 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin).

Kegiatan dibuka oleh Kepala Sekolah, yaitu Drs. Muhammad Busri, M. Pd. Pada kegiatan ini turut hadir Direktur Perguruan Muhammadiyah Kota Salatiga yaitu Bapak Sutomo, M. Ag memberikan suntikan motivasi kepada Bapak Ibu guru SMK Muhammadiyah Salatiga dengan tema “Peningkatan Kompetensi Guru dalam Kreativitas dan Inovasi Pembelajaran di Era Digital”.

Gambar 1. Dari Kiri Ke Kanan ( Bapak M. Ali Sodikin; S. Pd; Bapak Drs. Muhammad Busri; M. Pd; Bapak Suryono, S. Pd, M. Si)
Menurut UU No 14 Tahun 2005 Pasal 10 Ayat (1) Kompetensi Guru meliputi :
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Sosial
3. Kompetensi Kepribadian
4. Kompetensi Profesional

Bapak Sutomo, M. Ag menjelaskan betapa pentingnya 4 kompetensi tersebut untuk guru, apalagi di zaman now yang semuanya serba digital.

.

Guru harus bisa mengikuti perkembangan zaman, tidak pandang tua atau muda, bisa atau tidak, semuanya pasti BISA apabila ada keinginan untuk belajar, berproses dan berkemajuan.

Gambar 2. Direktur Perguruan Muhammadiyah Kota Salatiga, Sutomo, M. Ag memberikan suntikan motivasi kepada Bapak Ibu guru SMK Muhammadiyah Salatiga.

Narasumber kegiatan ini adalah Bapak M. Ali Sodikin, S. Pd yang merupakan fasilitator GSM dan sekaligus guru dari SMKN 1 Jambu.

Gambar 3. Narasumber kegiatan : Bapak M. Ali Sodikin, S. Pd yang merupakan fasilitator GSM dan sekaligus guru dari SMKN 1 Jambu.

Kegiatan Workshop hari pertama diawali dengan peserta menuliskan tentang masalah dan harapan terkait pembelajaran di SMK Muhammadiyah  secara khusus, maupun terkait pendidikan di Indonesia secara umum. Harapan dan masalah tersebut ditulis di sticky note kemudian ditempel di papan tulis. Selanjutnya Bapak Ibu guru berkelompok untuk mendiskusikan satu masalah-yang dipilih berdasarkan kesepakatan kelompok.

Gambar 4. Masalah dan Harapan yang ditulis oleh seluruh peserta workshop.

Kegiatan Workshop hari pertama sesi kedua adalah sharing session tentang praktik budaya kerja 5R yang berlaku di Jepang oleh Bapak Jan Wantoro, S.T., M.Eng. Beliau dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang sedang menempuh studi doktoral di Universitas Kanazawa, Jepang. Kegiatan ini melalui zoom meeting dengan moderator Bapak Ahmad Chamsudin, S.T., M.Eng selaku dosen koordinator pendamping dari Perguruan Tinggi.

Gambar 6. Zoom meeting dengan moderator Bapak Ahmad Chamsudin, S.T., M.Eng selaku dosen koordinator pendamping dari Perguruan Tinggi.

Gambar 7. Sharing Session tentang praktik budaya kerja 5R yang berlaku di Jepang oleh Bapak Jan Wantoro, S.T., M.Eng.

Kegiatan Workshop hari kedua adalah praktik Gemba Kaizen dan praktik 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin), yang merupakan adaptasi program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh banyak negara di seluruh penjuru dunia. Ini merupakan suatu metode sederhana untuk melakukan penataan dan pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di Jepang.

.

Gemba Kaizen merupakan konsep tentang melaksanakan kegiatan perbaikan yang terus-menerus. Melalui praktik ini Bapak dan Ibu guru peserta diharapkan memiliki keterampilan dan kepekaan untuk melakukan perbaikan secara kontinyu. Selalu ada peluang dan ruang untuk melakukan perbaikan. Walaupun saat ini Bapak dan Ibu Guru merasa bahwa sistem yang sudah ada sudah sempurna. Tapi, jika dicermati lagi pasti ada banyak hal yang akan mempengaruhi kondisi yang ada sekarang ini, sehingga tetap diperlukan untuk melakukan kegiatan perbaikan. Dalam hal ini adalah memperbaiki proses serta mengurangi terjadinya pemborosan. Tujuan akhirnya adalah didapatkan lingkungan dan suasana belajar yang kondusif-menyenangkan.

Gambar 9. Praktik Analisis Keselamatan Kerja pada penerapan Gemba Kaizen

Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan seluruh guru dapat meningkat dalam hal kompetensi (soft skill), pengetahuan, wawasan, serta memiliki growth mindset tentang pola pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat mengadaptasi dan memodifikasikannya pada kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di SMK (PK) Muhammadiyah Salatiga.

.

(SR)

Leave a Comment